Wednesday 24 October 2012

FCT day #9 : Jalan Pulang


Malam ini aku berpura tertidur di pundaknya di perjalan pulang kami. Seperti biasanya, ia mengatarku tepat di depan rumah. Tak pernah lebih atau kurang, sehingga membuatku tak perlu berjalan lebih untuk sampai ke depan pintu gerbang. Aku turun dengan mata yang sok sokan terpejam dengan arah suara mengelantur seperti tidak bisa menahan kantuk.

Esok libur panjang, dan malam ini juga ia akan pulang ke rumah ibunya. Begitu katanya tadi. Aku tak pernah curiga dengan apa yang membuatnya pulang meski ia terbilang jarang sekali pulang. Namun tiba-tiba saja aku ingin tahu kemana arah jalannya pulang.

Kami selalu tahu jalan masing-masing untuk berangkat karena kami selalu berangkat bersama-sama. Ia tahu jalanku untuk pulang, namun aku tidak tahu kemana arah jalannya pulang. Bisa dibilang ini curang.

*

Aku berada di pundaknya. Melihat arah jalannya pulang. Kecepatan mengemudinya nyaris seratus meter perjam. Berbeda sekali dengan kecepatannya ketika mengantarkanku pulang. Aku bisa merasakan keinginannya yang menggebu untuk segera berjumpa dengan rumah dan tanah di pekarangan halaman rumahnya. Aku bisa merasakan jantungnya yang berdegup lebih tenang, tidak sama seperti ketika bersama tubuhku.

No comments:

Post a Comment