Thursday 16 May 2013

Beberapa Hari Belakangan

Aku bertemu dengan sebentuk orang yang pernah dan selalu aku ceritakan. Dalam bentuk visual mata. Tatanan kalimat, kesukaannya mengacak beberapa frasa hingga mata tak mau melewatkannya satu spasi saja, kesukaannya terhadap kopi, termasuk bentuk fisik dan kegemarannya menangkapi sesuatu yang berbentuk visual. Nyaris sama.

Aku mengintainya. Lewat halaman facebooknya, yang menerangkan film, musik, buku apa saja yang disukai yang sering berada dalam waktu lengangnya. Lewat halaman twitternya, yang menerangkan bagaimana ketikan kalimat dari tuts telepon genggam atau kibor berinteraksi dengan siapa saja yang menyebutkan nama penggunanya, atau terkadang ia berbicara sendiri tentang apa saja yang ingin ia bagi.

Aku malah, lebih dulu menemukannya lewat tumblr. Lewat halaman pertamanya, aku dibuatnya penasaran, juga nyengir karena ia me-reblog postingan tentang kopi. Kemudian google bertindak. Aku bertemu akun facebook, twitter, dan blog pribadinya. Ya, blog pribadinya yang kukira menjawab semua pertanyaanku. Aku kira alamat blognya sudah menerangkan siapa dia. Salahnya, mataku sedang typo. Hm, sedikit salah mengeja huruf. Kubaca teman, ternyata tulisannya taman. Tempatnya.

Perantauan luar pulau-suku-adat yang tak pernah mempermasalahkan tentang kepulangan. Sedikit-sedikit menjelaskan kalau asalnya adalah dari negeri antah-berantah, jauh dan tak terjangkau. Atau, malah ia adalah penyuka sesuatu yang berasal dari negeri antah-berantah? Ia selalu sebut Kotak Pandora. 'Tempatnya', mungkin. Ah.

Kita tidak akan tahu dengan siapa kita akan bertemu. Kita juga tidak akan tahu apakah kita pasti bertemu. Jemari ini mengetik dan mengeklik saja. Asal-asalan. Tak ada niat untuk menemukan atau malah nanti akan bertemu.

Selanjutnya, belakangan ini, ada pengharapan yang kuat kepada Tuhan setiap kali jemari ini dengan fasih mengetik alamat untuk menampilkan apa yang ingin mata baca. Ini konyol dan lucu. Aku saja tertawa meledek. Kalian bagaimana?