Saturday 27 October 2012

FCT day #12 : Jalan Mati

Kami di lahirkan dari biang yang sama. Kami istimewa. Besar dan ditempa dengan cara yang nyaris sama. Dengan kualitas yang tidak bisa dibandingkan dengan spesies lainnya. Meski nasib berbeda, namun nyatanya kami masih sejajar, tidak saling bersaing. Kami masih dalam satu naungan.

Tiba hari pemutusan. Kami harus dibedakan. Kasta tinggi, kasta rendah. Tanpa kami ketahui siapa yang memiliki kedudukan kasta tinggi ataupun kasta rendah. Kami harus berpisah, berjalan di jalan yang sesungguhnya tidak kami kehendaki.

*

Aku memeluk sebuah benda yang mudah terganti setiap masanya. Tiada yang jatuh cinta denganku, karena aku terlalu lusuh. Ckck, sayangnya mereka tidak mengerti bagaimana aku mengolah mutiara yang sedang kupeluk ini.

Saudaraku memeluk benda dengan lapisan kulit. Dandanannya kinclong. Tidak ada yang tidak jatuh cinta dengannya. Sehingga mudah baginya berpindah dari rumah mewah satu ke rumah mewah lainnya. Sayangnya, tidak ada yang mau menikah dengannya.

Mengapa kami saling tahu? Kami punya koneksi yang harus segera dilaporkan melewati induk kami yang terkandung di serat-serat tubuh kami.

*

Kami bertemu dalam satu rumah. Rumah suami kami yang sah. Ia mencintai kami, namun selebihnya, ia lebih mencintai apa yang kami peluk. Selanjutnya, masing-masing dari tubuh kami disimpan. Hingga pada suatu ketika, tubuh-tubuh kami terpisah, menjadi bentuk baru, kemudian dibuang. Kami lupa siapa kami.

Kami sudah mati, duduk lesu diantara makhluk-makhluk dari negeri antah berantah. Kami hanya ada satu. Dan kau akanjarang temukan kami. Kami akan kembali dalam satu naungan yang sama.


--------------------

Ditemukan ketika kelas Agus Noor. Dia suruh orang yang ada di kelasnya mengimajinasikan hubungan antara tas dan handphone. Saya kepikiran kardus yang membungkus mereka, dan jadilah mereka menjadi 'kami' dalam FCT ini.

No comments:

Post a Comment