Friday 9 November 2012

FCT day #25 : Jual Diri


Kau kembali lagi setelah patah hati. Tidak membawa madu di tangan kirimu seperti biasa, sih. Atau harapan yang mudah diumbar dihadapan hari-hariku. Kau kembali. Iya, kembali saja. Tanpa basa-basi apalagi permisi. Lewat begitu saja, tanpa memberi tawaran untuk berhenti singgah di tatapanku barang sedetik.

Enak jadi lelaki. Patah hati, cari perempuan lagi. Perempuan? Patah hati, cari lelaki, dibilang jual diri. Dan dasarnya, lelaki adalah tukang beli. Dunia memang adil.

Aku tak jual diri. Jual, tapi nanti. Sekarang kukenalkan kau kepada teori jual diri. Seperti yang kukatakan tadi, semua perempuan itu jual diri. Hanya bagaimana pintar-pintar perempuan tidak menyebutkan uang dalam transaksinya.

Kawanku yang pertama menjual dirinya seharga kenangan yang tertangkap dalam kamera kekasihnya. Semua mantan kekasihnya punya kamera. Kalau gambar yang tersimpan di memori kamera tidak terjual barang jadi model kalender, ia akan putus, cari lelaki lain yang bisa menjual gambarnya ke tukang cetak kalender.

Kawanku yang kedua menjual dirinya seharga wine. Ia ikuti semua kegiatan kekasihnya, hingga pada akhirnya ketika kekasihnya sedang lelah dan kedinginan, mereka main ke bar. Mereka membeli sebotol wine terbaik. Lebih tepatnya, kekasihnyalah yang membelikannya wine yang tak pernah ia mampu beli.

Kawanku yang ketiga mengharigai dirinya seharga 50ribu tiap pertemuan. Mirip les-lesan. Ia kuras seluruh pengetahuan kekasihnya lewat pengetahuan yang tidak pernah ia ketahui. Hasilnya, ia melamar di sebuah agensi bimbingan belajar, dan membagikan ilmu ayng susah ia kuras dari kekasihnya.

Kawanku yang keempat menjual dirinya seharga gaun di etalase butik, atau seharga pakaian-pakaian itu. Kalian tahu sendiri. Kata orang, kawanku yang ini matre. Padahal tidak ada yang tahu kalau ia sedang menjual dirinya sendiri.

Banyak dari mereka tidak konsisten terhadap apa yang membeli mereka. Ini menyebabkan pembeli terakhirnya sedikit tidak yakin karena takut cara membelinya salah. Untunglah aku belum terjual. Nanti yang mau membeliku, langsung menemui ayahku ya.

1 comment: