Thursday 8 November 2012

FCT day #24 : Pencuri Tulang


Kepada kau yang sedang terlentang dihadapanku, perawan kesepian, aku meminta izin untuk mencuri bagian tulangmu. Tenang saja, bukan untuk kujual kepada mereka yang membutuhkan. Aku yang menikmatinya sendiri. Kau hanya perlu tenang di alam sana. 

Tulang rusukmu ini berharga, asal kau tahu. Berikan kepada saudaramu yang belum menikah secara cuma-cuma. Ia akan senang. Bukan kau bawa mati seperti ini. Kalau begini kan jadi aku yang punya tulang rusukmu? Kau ikhlas? Kau ikhlas lelaki jodohmu jatuh ke tanganku karena dikira aku ini tulang rusuknya? 

Hei, jangan diam saja. Ah, kuanggap itu caramu mengangguk.

*

Aku menikah dengan jodoh perawan kesepian yang kemarin sudah kucuri tulangnya. Tepatnya, tulang rusuknya. Kumakan mentah-mentah agar jodohnya segera datang menjempunku untuk dinikahi.

Namun sayang, setelah rusuknya menjadi tinja, suamiku minta cerai, dan minta menikah dengan tinjaku yang tadi. Ia bahkan barusan tahu kalau wanita yang semalam dinikahinya bukanlah jodohnya yang selama ini dia cari. Menurut suamiku, jodohnya adalah tinjaku. Karna tak mau dimadu dengan tinja, aku biarkan ia menceraikanku.

Itu tiada mengapa. Aku bisa curi lagi tulang rusuk perawan kesepian yang mati muda, kemudian aku menikah lagi dengan lelaki yang menjadi jodohnya. Nanti aku akan selamanya menikah.

No comments:

Post a Comment