aku sempat jatuh cinta pada lelaki ini.
aku tak tahu kapan aku pertama kali jatuh cinta kepadanya.
aku lupa kapan aku jatuh cinta kepadanya. terlalu lama waktunya.
tiktoktiktok.
aku tahu, waktu berjalan.
memakanku. memakan hatiku, memakan hatinya.
mungkin hatinya telah memilih hati-hati yang lain.
yang jauh lebih indah dariku.
dari waktu itu, aku mulai belajar berjalan.
ya, aku merindukannya.
aku mungkin telah jatuh hati kepada hati yang lainnya.
aku sempat merindukannya.
tapi itu terlupakan saat beberapa orang datang mengisi hatiku.
tapi, aku merindukannya lagi dan lagi.
dia sempat menyapaku.
dia sempat untuk kedua kalinya memanggil namaku.
dalam sebuah pesan, ia membuatku diam.
mengheningkan ruanganku, lalu aku berdansa di depan kaca. memandangi diriku yang.. bahagia.
aku tak pernah menebak waktu ini.
tiktoktiktok
aku melupakanmu.
dan tiba-tiba kau kembali.
lagi.
untuk kesekian kalinya.
kau sempat mencemooh perasaanku ini.
menghina.
menganggap kalau ini adalah perasaan seorang gadis yang bukan apa-apa.
dan....
aku sempat bertanya,
apakah kita bertakdir sama?
kurasa jawabannya tidak.
hatimu lebih memilih hati yang lain, bukan?
kemarin, atau tadi.. ah aku lupa!
ya, aku bahkan berusaha melupakannya.
kau telah memilih hati yang lebih sempurna dariku, eh?
ya, aku bahagia.
bukankah dia yang kau inginkan?
lalu aku bisa apa?
marah? benci? dongkol?
tidak sama sekali.
aku malah belajar darimu sebuah rasa ini : ikhlas.
ya, aku ikhlas.
tapi.. spersekian detik kemudian..
aku jatuh.
aku jatuh, cinta.
bukan lagi jatuh cinta.
tapi, aku bahagia.
untuk apa aku bahagia?
aku masih bahagia. karena kau masih memanggil namaku.
untuk waktu berikutnya, dia akan menganggapmu sebagaimana namamu,
malaikat berbisik.
aku percaya?
.....
aku masih merindukanmu.
merindukan tawamu.
merindukan senyum yang selalu kau buat.
merindukan setiap sudut lekukan bajumu.
merindukan kau menyapaku, dan memanggil namaku.
satu lagi.
beri kesempatan aku satu lagi.
Aku jatuh cinta.
ya, apa kurang jelas?
aku JATUH, cinta.
No comments:
Post a Comment