Monday 3 May 2010

Rara - Reo

"aku bisa tertawa", ujar Rara.
"ohya?" Reo tak percaya.
"iya, Reoku", Reo kaget mendengar imbuhan kata 'ku' dalam namanya.
"hmm"
"kok cuma hmm? aku ingin yang lain!!"
"tersenyumlah, Raraku. tahukah kau siapa yang jatuh cinta akan bahagiamu?"
Rara terdiam. Melihat Reo lekat-lekat. "Siapa?" tanyanya.
"maukah kau kutunjukkan siapakah dia?"
Rara mengangguk.
lalu Reo menarik tangan Rara. mengajaknya ke suatu tempat.

Reo mengajak Rara ke suatu tempat. tepatnya suatu ruangan.
di depan Rara, terlihat sebuah cermin setinggi dirinya.

"coba, sunggingkan senyummu. ada yang rindu sekali" pinta Reo
Rara tersenyum, menuruti pinta Reo.
"kau tahu, ada 2 orang di jendela itu"
"jendela? mana?" tanya Rara heran.
"di depanmu"
Rara tahu maksud Reo. "lalu?" tanya Rara lagi.
"dua orang itu yang selalu rindu akan senyummu, yang selalu bahagia melihatmu tertawa. apakah kau tahu?"
Rara menggeleng.
"kau tahu lelaki yang di belakang wanita itu?"
Rara mengangguk.
"dia yang jatuh cinta akan senyummu. dia yang jatuh cinta akan bahagiamu. semuanya tentangmu. bukan jatuh cinta dengan ragamu. dia tak ingin memiliki ragamu. tahukah kau, Rara, apa yang dia inginkan darimu?"
"apa?" ujar Rara sambil menatap mata Reo lewat pantulan cermin itu.
"dia ingin, dia selalu menjadi seseorang yang selalu mebuat senyummu. mengajakmu bahagia." bisik Reo ke telinga Rara.
Rara terdiam. tiba-tiba dadanya berdegub kencang. "lalu?"
"bisikkan padaku, apakah kau mau selalu bersamanya?"
"iya", bisik Rara tanpa pikir panjang

No comments:

Post a Comment