Monday, 7 July 2014

Surat Cinta untuk Gembeng

Gembeng.

Itu bukan nama aslinya. Nama aslinya adalah NasZz Safita (facebook), @safeetannas atau Annas Safita. Di Tiyang Alit (UKM teater kampusku), masing-masing anggotanya memiliki nama panggung. Dan beberapa diantaranya yang nyaris tidak punya nama asli. Karena kami biasa memanggilnya dengan nama panggung.

Seperti Gembeng ini. Nama aslinya Tata. Karena mengalami proses yang panjang, akhirnya ia diberi nama panggung Gembeng. Dan semua orang memanggilnya begitu.

Gembeng dan Gombel (saya) setelah Dies Natalis Teater Tiyang Alit 18

Saya nggak pernah menyangka bisa kenal dengan dia. Karena sejak pertama kali mengenal parasnya, yang ada di kepala cuma satu : mlete, matanya suka nantang. Lalu tiba-tiba kita ketemu di Tiyang Alit. Ah, ternyata watak aslinya nggak jauh nyeleneh.

Tidak tahu mengapa, beberapa hari belakangan kami didekatkan karena percakapan yang tidak pernah saya temui dengan teman perempuan sepantaran lainnya. Diantara perempuan lain ketika bertemu (mungkin) hanya membicarakan tentang isi hatinya yang kemudian disebut curhat atau beberapa hal-hal yang cewek banget, kami malah jarang melakukan hal itu.

Kami berbicara tentang macam-macam. Tentang teori-teori yang kita buat, tentang perilaku seseorang, tentang alam, semesta, buku, karakter, sudut pandang, logika, filsafat, seni, film, menerka apa yang seharusnya tak boleh kami terka, dan macam-macam.

Ketika sesi curhat berjalan, kami sering memecahnya menjadi logika-logika dari sudut pandang kami, lalu menjadi teori baru yang lain. Jika dengan cara itu tidak terpecahkan, maka kami memilih untuk membahasnya kapan-kapan, atau malah akan kami lupakan.

Selera musik kami beberapanya saling berhimpitan. Adalah Banda Neira dan Adhitia Sofyan. Akustik-akustik menye yang diksinya bisa dibuat bahan untuk berdiskusi.

Dia adalah kawan cakap perempuan yang tak pernah saya temukan sebelumnya. Ini yang membuat saya betah ngobrol berjam-jam dengan dia. Karena kegalauan saya telah berakhir dan terbawa sampai ufuk timur terjauh.

Ah, kami tidak selamanya cocok dan saling menghargai dalam berpandangan. Sering di dalam forum rapat masing-masing dari kami malah merasa saling benar padahal salah satu diantaranya ada yang salah. Dan yang salah sebenarnya sadar kalau ia salah. Tapi tetap tak mau mengalah. Namun setelah forum selesai, kekonyolan tetap terjadi seakan permusuhan tadi tidak ada.

Postingan ini tidak dibuat dengan cuma-cuma. Tidak juga dibuat karena mengharap imbalan yang serupa. Atau apa.

Gembeng baru saja berulang tahun seminggu yang lalu. 30 Juni. Saya ingat karena pernah membaca KTPnya. Bukan karena notifikasi Facebook. Dan sampai sekarang saya belum mengucapkan doa-doa yang biasa diucapkan kepada orang yang berulang tahun. Karena saya mempunyai kebiasaan buruk : ingat dan sadar hari ulang tahun seorang kawan, namun lupa mengucapkan.

Tidak ada penyelamatan. Tidak ada perayaan. Tidak ada kejutan.
Hanya ada doa : Semoga tahun depan bisa memperpanjang KTP. Dan begitu seterusnya setiap lima tauhn sekali.
Aamiin.

Amini aja. Kayak gak pernah ngamani doa temen biar nggak jomblo aja. Hehe.

1 comment: