Thursday 17 March 2011

BESTbirthdaygift :3

Imissyou. Sorry




setahun berlalu. mungkin nyeseknya tahun lalu itu sampe sekarang nggak bisa ilang. kenapa?
dia, seorang sahabat yang saya sayang, lupa kapan saya lahir.

well, itu bukan masalah yang sangat besar yang perlu dipermasalahkan sampai saat ini. saya memaafkannya. tapi masih berasa nyesek, tapi saya nyaris melupakannya.

kau tahu bagaimana caranya minta maaf? dia meminta saya untuk menyebutkan apa saja yang saya inginkan untuk menjadi kado ultah saya. sedikit menarik. tapi sayangnya, cukup dia ingat tanggal berapa saya lahir, dan mengucapkannya saat pertama kali kita bertemu, itu sudah cukup. tak perlu mengganggu tidurku dengan telepon tepat jam 12 malam. tak perlu surprise yang sangat mengejutkan. tida tidak. saya tahu anda tidak mungkin seperti itu.

mungkin dia lupa mengucapkan, Jun!

mungkin saja. itu 90% persen menjadi alasan yang akurat kalau saja ia tidak mengucapkan kalimat ini :
Lho, kamu ulang tahun sekarang? Bukannya 13 Maret?
13 maret dan 17 maret duluan mana? idk.

sakit? pasti. nyesek? apalagi. tidak dimaafkan? dia sahabat saya.

beberapa bulan yang lalu, mungkin saya memang sangatsangat bersalah.
Alarm saya nyalakan, tapi saya tidak mendengarnya, dan saya lupa minta tolong dibangunkan uti saya sebelum jam 8. iya, salah saya. BESAR.
jadi, beginikah caranya? oke, saya tersiksa. untuk kesekian kalinya.

mungkin kadang kala saya hanya mengumpat dongkol ketika dia membuat masalah. cukup seperti itu. butuh jarak dan beberapa waktu untuk meredam, dan semuanya selesai.

ya, mungkin kesalahan saya yang itu sangatsangatsangat besar, sehingga bagaimanapun cara saya minta maaf cukup dianggapnya sebagai umpatan yang tidak berharga. tidak mengangkat telepon, membalas SMS, mengetik salah saja sudah menjadi sebuah masalah lagi. jadi? entahlah.

malam ini aku tidak berharap apapun. cukup bisa memeluknya, rasanya sudah menjadi penenang yang luar biasa. yeahs, having you is my BEST BIRTHDAY GIFT, best. jangan pergi.

Terimakasih, Ondor, Andari. Terima kasih telah menjadi sahabat saya. Terima kasih atas partisipasinya dalam acara 'Cheering me up'. Terima kasih malam-malam galaunya. Terimakasih atas semua hal yang tak bisa diucapkan disini karena terlalu indah. Terimakasih.

Kau ingat percakapan kita tentang kertas dan kanvas? ya, sedikit lagi saya akan mencapainya. untuk kau. untuk memacumu agar kanvas itu tidak dirobek semena-mena oleh mereka. ini passion kita masing-masing. hanya kita yang dapat memutuskan akan berhenti disini, atau lanjut. kalau aku berhasil mencapainya duluan, aku janji akan membantumu.

Terimakasih untuk semuanya, Ondor, Andari.
tahukah kau? aku sedang jatuh cinta. ah, emang penting?

No comments:

Post a Comment