Wednesday 14 April 2010

cerita tentang manusia, bintang dan rerumputan

ini aku.
bukan bintang atau rerumputan.

bintang, yang bisa bersinar, banyak.
aku?
hanya manusia. tak bersinar, tak bercahaya.
tak seterang bebintangan.

rumput, dibawah, biasa diinjak.
aku?
tak mau diinjak, tak mau dibawah.

manusia.
dia punya cerita.
dia punya dunia.
dia punya sesuatu yang tak ingin seperti bebintangan ataupun rerumputan.
dia, aku.

aku manusia.
manusia yang punya cerita.
ah, tapi ini ceritaku.
bukan cerita seperti bintang yang bercerita tentang terang-terangnya dan yang lainnya.
bukan cerita rerumputan, yang...

sejenak, ceritaku ingin seperti satu diantara bebintangan itu.
bisa tertawa, bisa dipuji, bisa bercahaya, bisa ditunggu manusia-manusia di bumi, bisa...

tapi setelah itu, aku merasa menjadi rerumputan, yang...

tapi ini ceritaku.
cerita tentang manusia yang mempunyai mimpi sejauuuuuuuh bintang berada.
eits, aku tak ingin jadi bintang.
tapi, aku hanya meletakkan mimpi-mimpiku sejauh bintang.
bintang yang di langit. bukan bintang dalam cerita ini

tapi juga terkadang aku bisa dijatuhkan oleh mereka-mereka.
seperti dedaunan.
bisa juga diinjak karna mimpi-mimpiku.
seperti rerumputan.

biarkan aku seperti ini.
ini ceritaku.
cerita. ya, hanya cerita.

No comments:

Post a Comment