Tuesday 23 June 2015

Langit yang Mana?

Ritme-ritme itu. Sungguh, aku rindu langit. Kutahu kau pun begitu, bukan? Memandang langit tanpa ada dua pasang mata yang saling menatap, namun saling mengerti. Ini yang pernah janjikan kita berdua, dibahas seribu kali, tak ada habisnya, dan disepakati untuk dilakukan bersama. Namun selalu saja menjadi 'nanti saja'.

Mari kita tiadakan saja kata 'kita'. Kata itu belum ada. Toh ini tentang aku saja.

Baru saja kata-kata itu binasa. Hilang begitu saja. Sepertinya aku mulai jauh.

No comments:

Post a Comment