Wednesday 18 May 2011

Memories

Mataku terlalu banyak menangkap detil, atau warna dalam ambisimu.
Hidungku dulu leluasa menciumi parfum dari jeket, atau deodoranmu setiap pagi.
Telingaku sudah biasa mendengar celoteh tentang kecintaan atau amarahmu ketika aku melakukan kesalahan
Lidahku mungkin sering merasakan bagaimana pedasnya makanan yang tak kau sukai, atau berbohong kalau aku baik-baik saja.
Dan pori-pori kulitku selalu ketagihan dengan pelukanmu, atau bahkan tamparan ketika aku bertindak bodoh.

--

Aku terlalu merindukanmu.
Pagi tadi, aku bermimpi tentangmu. Tentang cerita kita dulu. Sebelum kita terpisah menjadi aku dan kau. Saat aku terbangun dan itu terlalu pagi, aku menyesal. Kita memang terulang lagi dalam mimpi, dan dalam alam setelah aku membuka mata, nyata selalu terbalik dari mimpi.
Lima indra. Tanpa hati sebagai hardisk yang tak pernah penuh, semua tak akan tersimpan.
Dan semua yang tersimpan tak mungkin akan benar-benar hilang. Percayalah. Mengapa ada recycle bin? Atau kau lupa menaruhnya di folder yang mana.
Ah, terimakasih kenangan kau dan aku. Bukan kita.

No comments:

Post a Comment