Wednesday 14 August 2013

50 Kreatif -- 50 Konsumtif

kre·a·tif /kréatif/ a 1 memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; 2 bersifat (mengandung) daya cipta: pekerjaan yg -- menghendaki kecerdasan dan imajinasi;
Kata Bung KBBI sih begitu. Namun, setiap kali aku iseng bikin tempat pensil dari membredel dua tempat pensil kekecilan yang belum pernah dipakai atau membuat sendiri notes impian yang bikin teman-teman perempuan memekik 'Juuuuun bikiniiiin!!', saya dicap kreatif. Dan, siapa sih yang tidak bahagia dicap dengan label keren itu, hm?

Kalau ditanya dari mana ilmu ini berasal, sepertinya diturunkan dari bapak dan ibu. Bapak sering membuat beberapa perabotan rumah seperti meja, rak buku di kamarku, beberapa alat crafting, dan printilan kecil yang tidak terlihat. Kalau ibu, hasil tangannya adalah tutup kulkas, taplak meja, rajut pinggiran jilbab, dan printilan dari jahit menjahit. Aku? 

Ketika SD, sempat mengumpulkan undangan bekas untuk digunting motif apik yang ada untuk dijadikan frame foto atau pembatas buku. Waktu SMA pernah mendaur ulang map binder yang rusak menjadi tempat pensil gulung yang konsepnya mirip tempat kunci obeng milik bapak, dan masih banyak lagi. 

Meskipun barang jadi adalah hasil rombakan dari barang yang sudah tidak terpakai, tapi tetap saja, tangan dan mata ini tidak bisa tenang-tenang saja kalau melihat alat atau bahan dasar crafting yang menggiurkan mata untuk diolah. 

Ah, temanku sering menggumam, "Kamu ini kreatif atau gak bondo, Jun?". Saking seringnya aku merombak barang-berang bekas yang ada menjadi barang apik sangat layak pakai. Saking seringnya aku 'meneliti' barang teman yang baru dibeli, kemudian diam-diam mencoba menduplikatnya hanya untuk memuaskan nafsu penasaran. Gak bondo dan kreatif itu merempet-merempet lah. Hehe :p

Ngomong-ngomong soal kreatif, kemarin aku mengadakan pertemuan kecil dengan sahabat saya yang juga kreatif dan pintar menggambar, Stefani Arisandi. Kami membahas tentang mimpi kecil kami. Dan kami seperti kalap imajinasi ketika membayangkan tentang kreatif.

Dari obrolan tersebut, saya berimajinasi kalau seluruh masyarakat Indonesia kreatif, dan membuka usaha sendiri-sendiri untuk mencukupi ekonominya sendiri. Atau setidaknya tidak menjadi konsumen dari barang-barang impor. 

Namun, jelas itu tidak mungkin. Lantas, siapa yang akan membeli produknya? Yap, bangsa ini juga membutuhkan mereka-mereka yang konsumtif. Konsumtif terhadap produk asli karya anak bangsa. 50% nya kreatif, 50%nya konsumtif. Imbang.

No comments:

Post a Comment